TRIBUNPEKANBARU.COM, PELALAWAN - Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Pelalawan, Riau melanjutkan proses normalisasi Sungai Kerinci yang sudah dimulai sejak bulan lalu dengan target sampai selesai.

Selama ini normalisasi dilakukan dari jembatan kembar Jalan Sultan Syarif Hasyim ke bagian hulu Sungai Kerinci.

Pembersihan sungai yang terbentang di Kecamatan Pangkalan Kerinci itu merupakan program dari Satuan Tugas (Satgas) penanganan banjir yang telah dibentuk Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pelalawan beberapa waktu lalu.

Sungai Kerinci merupakan pembuang akhir dari sebagian parit dan drainase di saat hujan turun. Sehingga perlu dilakukan pendalaman dan perluasan sungai.

"Alat kita sudah pindah lagi ke bagian tengah sungai, antara jembatan kembar. Sekarang sedang bekerja di situ," kata Kepala Bidang Sumber Daya Air (SDA) Dinas PUPR Pelalawan, Latief Bustomi ST MT kepada Tribunpekanbaru.com, Minggu (31/7/2022).

Dinas PUPR menggunakan alat berat jenis ekskavator amphibi untuk membersihkan Sungai Kerinci yang selalu mengalami penyempitan dan pendangkalan.

Selama ini eskavator bekerja pada bagaian hulu dan sepanjang 7 kilometer telah dituntaskan.

Saat ini target normalisasi dari jembatan kembar sampai ke ke RSUD Selasih. Kemudian dilanjutkan hingga ke hilir sungai sampai semuanya selesai.

Normalisasi sungai ini ditangani langsung oleh Dinas PUPR tanpa menggunakan jasa kontraktor atau pihak ketiga.

Karena instansi itu memiliki alat berat yang memadai serta operator yang telah dilatih. Hal ini dinilai mengurangi beban anggaran daerah.

"Kemarin amphibi kita sempat rusak. Pontonnya bocor dan ada yang bermasalah. Sekarang semuanya sudah bagus dan langsung bekerja," beber Latief.

Ia menjelaskan, selain menormalisasi Sungai Kerinci, pihaknya juga menggali tiga kanal di Jalan Sultan Syarif Hasyim sampai ke Sungai Kerinci.

Tiga titik itu merupakan langganan banjir karena parit pembuangan tersumbat.

Dengan adanya kanal yang besar, genangan air setiap hujan turun berkurang drastis.

( Tribunpekanbaru.com / Johannes Wowor Tanjung)